icon Pengendalian penyakit menular Novel COVID-19 diberlakukan di setiap daerah.
Untuk info terkait event dan status operasional toko, silahkan cek official website yang bersangkutan.

asianbeat Website pop-culture multilingual

  • facebook
  • twitter
  • Instagram

Interview Now - Izumi Family (Motoya Izumi, Junko Izumi, Tokuro Miyake ke-10) -(2/2)

  |  Next
ab: Pertanyaan kali ini mengenai kyogen. Apa arti kyogen bagi Anda bertiga?

Motoya Izumi: Ini cerita keseluruhan ya. Sejak lahir dan berumur 1 setengah tahun, sebagai anak di keluarga pemeran kyogen, dan juga sebagai penerus, saya telah ditakdirkan untuk terus melakukan kyogen sampai akhir hayat. Sejak usia 1 setengah tahun, jauh sebelum memiliki perasaan terhadap sesuatu, saya diperkenalkan pada hal-hal di atas panggung, dan saya sudah belajar banyak mulai dari bahasa, peraturan, dan hal lain yang harus dipelajari. Ketika saya ingin melakukan sesuatu hal lain, tentunya itu akan mengganggu aktifitas panggung kyogen, sehingga pilihan saya adalah dengan tidak melakukannya. Mungkin saya dibesarkan hanya bisa melakukan kyogen saja, jadi bagi saya kyogen adalah segalanya.

Junko Izumi: Jawaban saya hampir sama, tapi kalau diibaratkan tubuh manusia, kyogen itu seperti tulang punggung. Saya dilahirkan di dunia ini dengan misi untuk terus melakukan kyogen selamanya. Saya menjadi pemain kyogen wanita pertama. Sekitar 600 tahun lalu karena latar sejarah dan sosial Jepang, awalnya kyogen tidak memperkenankan adanya pemain wanita. Namun sekarang zaman sudah berubah, pria dan wanita bisa sama-sama bergandengan tangan menjadi pemain kyogen sekaligus melestarikan budaya tradisional. Dan ketika kyogen telah melalui verifikasi di masa depan, itu adalah sebuah ekspresi yang besar. Saya merasa punya peran untuk menyampaikannya pada orang-orang, sehingga saya bertekad untuk melakukan kyogen seumur hidup, dan anak-anak, kedua anak saya juga akan menjadi pemain kyogen.

Tokuro Miyake ke-10: Jawaban saya juga hampir sama. Saya pernah mengajar kyogen pada mahasiswa di Amerika. Saya tidak bicara hal yang detail, hanya mengajari teknik tradisional apa adanya dari apa yang saya pelajari. Tapi karena proyek tersebut dianggap yang hal yang tidak biasa, saya pernah diwawancarai, dan saat itu dalam hasil wawancara ia (wanita yang mewawancara) menuliskan kalimat mengenai saya dengan “Kyogen is what she needs for and she loves for”. Ternyata seperti itukah pendapatnya mengenai diri saya. Bahasa Inggris itu Bahasa yang indah ya, kalau dijelaskan dalam Bahasa Jepang bakal panjang, tapi saya rasa kyogen adalah “Kyogen is what I need for”.
Izumi family
ab: Tolong sampaikan pesan pada fans dan orang-orang di Indonesia yang memiliki ketertarikan akan kyogen.

Tokuro Miyake ke-10: Mungkin ada diantara orang Indonesia yang pernah menonton kyogen, sedikit jumlahnya saya rasa. Namun kyogen adalah seni teater komedi yang mewakili Jepang, sebuah seni hiburan komedi. Kyogen bukan seni komedi dengan menjatuhkan seseorang, tapi sebuah komedi yang hangat yang keluar dari dalam hati. Dan karena didasarkan pada kecintaan pada manusia dan alam, saya rasa kyogen akan sangat disukai orang Indonesia. Melalui kesempatan ini kami ingin orang Indonesia menonton kyogen, dan kami juga akan senang bila orang Indonesia memiliki ketertarikan pada kyogen dan hal lain mengenai Jepang. Saya berharap kita bisa berjumpa lagi. Terima kasih.

Junko Izumi: Saya bertemu dengan banyak staf, dan seperti tadi saat staf Anda bilang “Saya orang Jepang”, kadang saya bingung “Staf yang itu orang Jepang atau orang Indonesia ya”. Mungkin karena wajahnya juga memiliki kemiripan sehingga saya merasa sangat familiar. Saya berharap orang-orang Indonesia juga bisa merasakan perasaan familiar itu pada kyogen aliran kami. Meskipun ada banyak perbedaan bahasa, kebudayaan dan hal lain, yang paling menjadi daya tarik dari kyogen adalah bisa dinikmati oleh semua orang dalam perspektif yang sama. Karena itu saya ingin Anda semua membuka penghalang terbesar dalam hati yaitu prasangka seperti pemikiran “Ah sepertinya kyogen susah dimengerti”. Buanglah prasangka itu, dan tontonlah penampilan kyogen kami.

Motoya Izumi: Sepertinya jawaban saya sudah disebutkan tadi hahaha (yang diikuti dengan gelak tawa dari Junko Izumi dan Tokuro Miyake the 10-th). Lalu tadi disebutkan fans di Indonesia, kalau ada fans di Indonesia alangkah senangnya (tertawa) Saya berharap bisa ada penggemar lebih banyak lagi dengan kekuatan Anda (media).
Tadi seperti yang kita lihat dalam satu panggung ada seni tradisional kyogen, tari tradisional Indonesia dan budaya kontemporer Jepang. Saya rasa negara yang masih mempertahankan tradisi adalah negara yang masyarakatnya memiliki budaya tinggi. Mempertahankan bangunan sejarah dan benda yang memiliki bentuk memang tidak mudah, tapi lebih gampang dipertahankan. Lain halnya dengan sebuah seni, dimana harus ada pemerannya, penontonnya yang tampil saat itu juga, sehingga apabila ada salah satunya yang timpang, maka mungkin saja seni itu hilang tanpa kita sadari. Dengan kesadaran itu, saya rasa kedua negara (Indonesia dan Jepang) sama-sama memiliki tekad untuk melestarikan seni tradisional dengan cara menyampaikan pesan mari bersama-sama menjaga tempat kesenian, dan berusaha menumbuhkan ketertarikan pada orang masa kini bahwa seni tradisional ini menarik dan jadi memiliki keinginan melestarikannya di masa depan. Kami adalah orang yang mendedikasikan hidup untuk kebudayaan, dan melalui kebudayaan kami harap kedua negara bisa memiliki perasaan yang sama bahwa dari dulu hingga kini kebudayaan itu indah, dan seperti yang Anda lihat melalui pementasan tadi telah terjadi pertukaran budaya yang sangat dalam. Tak perlu berpikir terlalu dalam mengenai pementasan tadi. Kalau Anda ingin menonton dengan perasaan senang, saat itu kami akan mempersiapkan panggung terbaik untuk Anda. Kami juga akan senang kalau saat Anda datang ke Jepang memiliki keinginan untuk menonton kyogen. Dan bila nanti kami juga mengunjungi Indonesia lagi, kami akan sangat senang bila banyak orang datang dan punya perasaan “Ah, saya mau menonton kyogen aliran Izumi”, sehingga dapat terjadinya pertukaran kebudayaan. Kami akan berusaha, karena itu mohon dukungannya.
The Izumi School
Ada 2 sekolah kyogen di Jepang yaitu Sekolah Izumi dan Sekolah Okura. Sekolah kyogen Izumi dibuat oleh Keluarga Izumi (ketua), keluarga Miyake, dan beberapa keluarga lain. Cabang utama sekolah Izumi awalnya berada di Kyoto, namun kini berpusat di Tokyo. Ketua Sekolah Izumi saat ini adalah Motoya Izumi, generasi ke-20 keluarga Izumi. Ayahnya, Motohide Izumi, yang merupakan ketua generasi ke-19 yang menyandang nama panggung Tokuro Miyake ke-9, telah dinobatkan oleh pemerintah Jepang sebagai "living national treasure" selama hidupnya.
Motoya Izumi
Lahir pada tahun 1974, Motoya Izumi merupakan ketua generasi ke-20 sekolah kyogen aliran Izumi. Ayahnya adalah Motohide Izumi, ketua generasi ke-19. Ia meneruskan posisi ketua setelah ayahnya meninggal pada tahun 1995 lalu.

Junko Izumi
Puteri pertama Motohide Izumi, ketua genarasi ke-19 sekolah kyogen aliran Izumi. Ia menjadi performer kyogen wanita pertama dalam sejarah kyogen setelah sebelumnya pemeran kyogen hanya diperuntukkan kaum pria saja.

Tokuro Miyake ke-10
Puteri kedua ketua genarasi ke-19 sekolah kyogen aliran Izumi. Pada tahun 1989 ia mewarisi nama panggung kakeknya, Tokuro Miyake. Tahun 2012 ia diundang Universitas North Dakota untuk tinggal di Amerika dan mengajar kyogen kepada mahasiswa Amerika.

Artikel Terkait

  |  Next

WHAT’S NEW

EDITORS' PICKS

  • This is Fukuoka
  • Interview Now
  • WFS
  • オタクマップ
  • HOT SPOTS

PRESENTS

Semua informasi hadiah asianbeat Present Campaign!
  • Okasaki Miho, Kumada Akane, MindaRyn
  • ◆ Winner announced! Menangkankartu yang telah ditandatangani oleh Aoyama Yoshino dan Suzushiro Sayumi!
  • Okasaki Miho, Kumada Akane, MindaRyn
  • ◆ Winner announced! Menangkankartu yang telah ditandatangani oleh Okasaki Miho, Kumada Akane, dan MindaRyn!
  •  That Time I Got Reincarnated as a Slime the Movie Guren no Kizuna-hen
  • ◆ Winner announced! Menangkan Movie "Tensura" official acrylic smartphone stand dan Rimuru eco bag!