- Home
- FROM ASIA - Informasi Terbaru...
- DOKI DOKI STATION MEDIA TEAM's...
- HYDRA, bangkitkan kejayaan ban...
HYDRA, bangkitkan kejayaan band visual kei di Indonesia
Band yang terinspirasi dari band visual kei Jepang

Budaya pop Jepang semakin berkembang di Indonesia berkat masuknya anime, manga, hingga musik Jepang. Musik Jepang sendiri sudah banyak dikenal masyarakat Indonesia sejak awal tahun 2000-an yang saat itu dirajai oleh band rock dan visual kei. Maka tak heran bila saat itu bermunculan band-band cover yang mengusung genre keduanya. Setelah era visual kei sempat redup, kini muncul band bernama HYDRA yang membangkitkan kembali kejayaan visual kei di Indonesia.
HYDRA merupakan salah satu band di Jakarta yang terkenal bukan hanya dari skill bermusik mereka, namun juga karena gaya visual-kei yang diusungnya. Sebagai salah satu band indie, nama HYDRA baru muncul di pertengahan tahun 2015 lalu di bawah management Panopticon. Band dengan aliran musik pop dan rock ini mampu menarik perhatian masyarakat dengan cepat karena gaya visual-kei yang menarik serta aksi panggung yang disukai para fans (disebut dengan istilah HYPER).




Awalnya, para member HYDRA berkumpul dalam sebuah band yang berjudul BLACK MORAL. Nama HYDRA kemudian muncul menggantikan nama sebelumnya sejak mereka bergabung dengan Panapticon, yang diikuti juga dengan perubahan konsep, penampilan, dan personel. Di awal terbentuknya, HYDRA beranggotakan Juna (vokal), DN & Rukka (gitar), Hoho (drum), dan Aga (bass). Namun di awal 2016 lalu Aga meninggalkan HYDRA sehingga menyisakan 4 member.

HYDRA saat tampil di Singapura
Sebagai musisi lokal, HYDRA telah menelurkan beberapa lagu orisinil mereka, diantaranya berjudul AMI, Dream, dan Passion. HYDRA sering diundang sebagai bintang tamu di berbagai festival Jepang ternama di Jakarta, misalnya Ennichisai, Jak-Japan Matsuri, dan Gelar Jepang UI. Penampilan mereka tidak hanya disukai di Indonesia, tapi juga hingga ke Singapura. HYDRA sempat 2 kali mengisi acara di Singapura, salah satunya dalam rangka peringatan hubungan diplomatik Jepang dan Singapura yang ke-50. Siapa sangka, ternyata sambutan masyarakat Singapura pada HYDRA sangat meriah.

Dengan banyaknya band-band Jepang yang menjadi inspirasi, HYDRA tetap hadir memberikan karya orisinil mereka. Di samping itu, mereka juga optimis melihat perkembangan band indie di Indonesia yang semakin baik. HYDRA berharap makin ke depannya scene musik indie semakin kokoh dan disukai oleh masyarakat Indonesia.

Sebagai musisi lokal, HYDRA telah menelurkan beberapa lagu orisinil mereka, diantaranya berjudul AMI, Dream, dan Passion. HYDRA sering diundang sebagai bintang tamu di berbagai festival Jepang ternama di Jakarta, misalnya Ennichisai, Jak-Japan Matsuri, dan Gelar Jepang UI. Penampilan mereka tidak hanya disukai di Indonesia, tapi juga hingga ke Singapura. HYDRA sempat 2 kali mengisi acara di Singapura, salah satunya dalam rangka peringatan hubungan diplomatik Jepang dan Singapura yang ke-50. Siapa sangka, ternyata sambutan masyarakat Singapura pada HYDRA sangat meriah.

Dengan banyaknya band-band Jepang yang menjadi inspirasi, HYDRA tetap hadir memberikan karya orisinil mereka. Di samping itu, mereka juga optimis melihat perkembangan band indie di Indonesia yang semakin baik. HYDRA berharap makin ke depannya scene musik indie semakin kokoh dan disukai oleh masyarakat Indonesia.
PROFIL HYDRA

JUNA
Posisi: Vokal
Tanggal Lahir: 11 Desember
Golongan Darah: O
Tinggi Badan: 171 cm
Hal yang disukai: Sepakbola, makan keju
RUKKA
Posisi: Gitaris
Tanggal Lahir: 21 Agustus
Golongan Darah: A
Tinggi Badan: 165 cm
Hal yang disukai: Wanita cantik, makanan enak
HOHO
Posisi: Drummer
Tanggal Lahir: 18 Mei
Golongan Darah: O
Tinggi Badan: 171 cm
Hal yang disukai: Cokelat, Shin-chan, T-Rex
D.N
Posisi: Gitaris
Tanggal Lahir: 30 Januari
Golongan Darah: -
Tinggi Badan: 172 cm
Hal yang disukai: Menggambar
Official Facebook: HYDRA
© Panapticon
PROFIL Vivi, koresponden luar negeri

Saat ini menjadi salah satu staf Doki-Doki Station.
Kecintaan kepada anime dan manga membawanya mendalami bahasa Jepang di Universitas. Berbekal hobi dalam menulis, ia mengisi berbagai artikel untuk media bertema budaya pop Jepang dan bermacam-macam situs traveling. Sempat menjadi staf budaya di The Japan Foundation Jakarta, ia kini berprofesi sebagai marketing communication di beberapa proyek acara sambil terus menjadi jurnalis dan menjalankan sebuah media berbasis online miliknya.
Mengenai Doki Doki Station
Doki Doki Station pertama kali terbentuk pada tahun 1999 dan beroperasi sebagai online shop pada tahun 2000. Pada tahun 2010, Doki Doki Station mengembangkan diri sebagai media dan e-commerce yang bergerak di bidang kebudayaan pop Jepang. Selain menjual barang-barang original dari Jepang, Doki Doki Station juga bergerak sebagai media yang memberikan informasi-informasi yang tidak terbatas pada kebudayaan pop Jepang, tetapi juga mengenai Jepang pada umumnya.
WHAT’S NEW
EDITORS' PICKS
PRESENTS
Semua informasi hadiah asianbeat Present Campaign!
- ◆ Winner announced! Menangkankartu yang telah ditandatangani oleh Aoyama Yoshino dan Suzushiro Sayumi!
- ◆ Winner announced! Menangkankartu yang telah ditandatangani oleh Okasaki Miho, Kumada Akane, dan MindaRyn!
- ◆ Winner announced! Menangkan Movie "Tensura" official acrylic smartphone stand dan Rimuru eco bag!