Ada banyak grup idol indie bermunculan di Indonesia, namun hanya sedikit yang bisa terus eksis dalam jangka panjang. Salah satunya adalah Ren-Ai Project, grup idol yang dibentuk di Jakarta pada tahun 2010. Ren-Ai Project yang namanya merupakan singkatan dari “Revolution Aishiteru Project”, mengawali karirnya sebagai grup dance dan sing cover, namun seiring waktu tumbuh menjadi grup idol yang berbeda dari kebanyakan grup idol wanita pada umumnya. Selain mengusung konsep pop rock, Ren-Ai Project juga mengakulturasi budaya Indonesia dan Jepang dengan menciptakan lagu multilingual kolaborasi 3 bahasa (Indonesia, Jepang, Inggris) agar dapat dinikmati berbagai kalangan. Hal itu dilakukan bukan tanpa alasan, mengingat Ren-Ai Project memiliki fanbase bernama Ren-Ai Fighter / Sentouki (戦闘機) yang berdomisili di Indonesia dan Jepang.

Vitamin C, beranggotakan Calm Pink Gea, Cheerful Orange Rissa, Charming Yellow Echa, Cutie Green April, Charismatic Blue Elda
Ren-Ai Project saat ini terdiri dari 4 member inti: Gea, Rissa, Echa, April; serta 4 orang trainee/kenshu yaitu Elda, Yoke, Chlyne, dan Intan. Grup idol ini terbagi menjadi 2 divisi atau sub unit bernama Vitamin C dan Hanagumi. Konsep perekrutan member Ren-Ai Project sama seperti grup idol di Jepang, yaitu harus melewati proses trainee dalam kurun waktu tertentu untuk bisa naik level menjadi member inti.

Hanagumi, beranggotakan Sakura Pink Gea, Tulip Orange April, Kikyou Green Yoke, Asagao Blue Chlyne, Himawari Yellow Intan
Sejak dibentuk, Ren-Ai Project telah merilis 3 buah single (Love Love Fighter, Sora wo Miteiru, Sentouki) dan 1 buah mini album berjudul “Berbeda” yang berisi 4 lagu termasuk single pertama “Love Love Fighter”. Lagu-lagu yang dibawakan Ren-Ai Project mengangkat tema tentang semangat hidup, sebuah pemikiran positif untuk generasi muda. Dengan lirik seputar pergolakan batin yang jujur pada keadaan tanpa didramatisir, musik Ren-Ai Project diwarnai distorsi menderu dan hentakan beat bertenaga.

Meskipun sebagian besar lagunya bergenre pop rock, Ren-Ai Project tidak menutup kemungkinan menciptakan lagu bergenre lain di masa mendatang, selama lirik lagunya tidak menyimpang dari konsep grup. Salah satunya terlihat dari lagu “Sora wo Miteru” yang merupakan persembahan dari komposer Jepang bernama Hiroshi Otome.

Menjadi grup idol yang semakin dikenal membuat Ren-Ai Project banyak diundang tampil di festival Jepang ternama, maupun event indie dan perusahaan di dalam maupun di luar Jabodetabek. Baru-baru ini mereka juga terpilih menjadi cover model sebuah majalah Jepang di Jakarta.

Ren-Ai Project saat tampil di sebuah festival Jepang sebelum pandemi Covid-19
Tahun 2020 Ren-Ai Project merayakan 10 tahun anniversary mereka dengan merilis single “Sentouki” yang khusus dibuat sebagai ungkapan terima kasih kepada Ren-Ai Fighter yang telah mendukung mereka selama 10 tahun. Saat ditanya apa rahasia Ren-Ai Project bisa tetap solid, Gea sang leader menjelaskan bahwa dalam grup mereka tidak ada persaingan dalam tim, selain itu masing-masing member saling menghormati satu sama lain dan memiliki visi misi yang sama.

Ren-Ai Project saat pemotretan video klip "Sentouki"
Di tengah pandemi COVID-19, Ren-Ai Project tetap aktif berpartisipasi dalam event virtual dan mengadakan live streaming di media sosial. Para member dan trainee juga masih aktif menjalani latihan, baik secara virtual maupun tatap muka selama PSBB transisi dengan menerapkan protokol kesehatan. Bahkan, mereka baru saja merekrut trainee baru bernama Sasa tanggal 7 November 2020 kemarin.

Ke depannya, Ren-Ai Project berharap dapat menjadi grup idol yang solid dan bisa terus berkarya serta menginspirasi para penikmat musik dan grup idol di seluruh dunia.