Pementasan kyogen tentunya sangat menarik perhatian, mengingat ini merupakan pertama kalinya dihadirkan di Indonesia, apalagi langsung dibawakan langsung oleh keluarga Izumi yang mewarisi salah satu aliran kyogen populer di Jepang. Kyogen merupakan seni teater tradisonal Jepang yang lahir pada Periode Muromachi (1380-1466) dan telah ditetapkan sebagai Intangible Cultural Heritage oleh UNESCO pada tahun 2011. Pada kesempatan ini hadir Motoya Izumi sebagai ketua Izumi School generasi ke-20, Junko Izumi yang merupakan kyogen performer wanita pertama dalam sejarah kyogen, dan Tokuro Miyake the 10-th yang pernah diundang ke Universitas North Dakota untuk mengajar kyogen pada mahasiswa Amerika.

Pementasan kyogen aliran Izumi
Sebelum pementasan kyogen dimulai, Tokuro Miyake the 10-th memberikan penjelasan singkat namun rinci mengenai kyogen dalam Bahasa Inggris. Pementasan kyogen pun dimulai dengan total 3 babak yang dibawakan, dimana babak pertama dibawakan dalam Bahasa Inggris agar dapat lebih dimengerti dialognya oleh penonton Indonesia. Meski pementasan berlangsung singkat dan ada penggunaan Bahasa Jepang yang cukup sulit dimengerti, namun para penonton sedikit banyak jadi tahu apa itu kyogen dan mulai memiliki ketertarikan untuk mengenal kyogen lebih lanjut.

Mahasiswi Atma Jaya bawakan tari tradisional Indonesia
JKT48
Acara dilanjutkan dengan penampilan tari tradisional Indonesia yang dibawakan mahasiswi Atma Jaya, dan dilanjutkan oleh penampilan JKT48 yang membawakan lima buah lagu antara lain “Teriakan Berlian (Oogoe Diamond)”, “Flying Get”, “Fortune Cookie Yang Mencinta (Koi Suru Fortune Cookie)”, “Pesawat Kertas 365 Hari (365 Nichi no Kamihikouki)”, serta lagu single ke-17 “Indahnya Senyum Manismu (Suzukake Nanchara)” yang syuting video klip-nya berlokasi di kampus Universitas Kanda, Jepang.


Peresmian Kanda / Atma Jaya Japan Center diakhiri dengan sesi foto bersama.