Bagaimanakah rasanya bagi gadis-gadis dalam busana lolita? Dan apa yang sebenarnya selalu mereka lakukan? Ada banyak orang di luar sana yang terus menanyakan pertanyaan-pertanyaan ini, bukan? Pada artikel ini saya akan menjelaskan dasar dari fashion lolita untuk orang-orang yang tidak mengetahui apa-apa tentangnya, mendeskripsikan tipe-tipe dan genre-genre lolita yang berbeda dan memperkenalkan Japan Lolita Association, yang diketuai oleh saya.

*Gerakan artistik dari abad ke-18 Eropa

Pertama-tama, sweet lolita adalah gaya yang berdasar pada pink dan putih dan hidup dengan mantra "Ini pasti lucu!". Biasanya, buku dan film favorit sweet lolita mengikuti model Momoko-chan dari Kamikaze Girls. Mereka suka menonton anime seperti Sailor Moon dan mendengarkan idol group seperti AKB48. Berlawanan dengan pink dan putih dari sweet lolita ada pula lolita hitam, yang disebut sebagai gothic lolita. Menggunakan sebagian besar hitam dan putih untuk menciptakan gaya dewasa yang keren, lolita ini benar-benar menangkap nuansa gothic. Salib, kelelawar, dan tengkorak adalah motif standar bersama dengan desain yang seringnya memberikan kesan biarawati atau vampir. Gothic lolita bisanya bisa ditemukan dengan cetakan The Rose of Versailles atau menonton Death Note. Terakhir, ada pula punk lolita: mereka memakai Vivienne Westwood merk Inggris dan boots Dr. Martens yang beralas karet. Warna utama adalah hitam dan merah, digabungkan dengan tengkorak untuk penampilan yang lebih rock. Band favorit kebanyakan punk adalah NANA dan kumpulan besar gadis-gadis yang mendatangi koser Visual Kei adalah bagian dari grup punk lolita.

Pada akhir 10 tahun ini fashion lolita telah mendapatkan banyak pengakuan termasuk acara-acara dan fashion show luar negeri dan bahkan artikel di majalah Vogue yang dipublikasikan di 18 negara. Terlepas dari perhatian yang diterima di luar negeri, gerakan ini masih sering disalah artikan dengan cosplay manga dan anime.