Kuil Suitengu, Kurume, Pref. Fukuoka, berdiri dalam hening di tepi Sungai Chikugo, salah satu sungai terbesar di Kyushu. Kuil ini merupakan kuil pusat dari kuil-kuil Suitengu lain yang tersebar di berbagai lokasi di seluruh Jepang, serta di Hawaii, Amerika Serikat. Kuil ini didirakan pada tahun 1190. Dewa-dewi yang bersemayam dan disembah di kuil ini adalah Amenominaka Nushinokami, Kaisar Antoku, Takakura Tairanochugu, serta Niinoama. Kaisar Antoku yang lahir di periode akhir Zaman Heian, diangkat sebagai kaisar pada usia tiga tahun, dan wafat dalam usia belia enam tahun di Pertempuran Dan-no-ura, di lokasi yang saat ini masuk di Kota Shimonoseki, Pref. Yamaguchi. Konon, dayang-dayang yang selamat dalam Pertempuran Dan-no-ura tersebut mendirikan Kuil Suitengu ini untuk menghormati arwah Kaisar Antoku, ibunya Takakura Tairanochugu, dan neneknya Niinoama. Kuil Suitengu dipercaya secara kuat oleh masyarakat sebagai rumah dewa-dewi dengan berkat kelancaran bersalin, mendapat keturunun, pelindung anak-anak, serta penangkal bencana air. Dengan suasana yang penuh keheningan dan khidmat, pengunjung dapat berdoa dengan hati yang tenang di kuil bersejarah ini.