Pernahkah anda berkunjung ke Jakarta, ibu kota negara kepulauan Indonesia yang masuk kategori kota berpenduduk padat di kawasan Asia?. Dengan jumlah penduduk nyaris 10 juta jiwa, bagi kota-kota lain di Indonesia, Jakarta menjadi satu mercusuar tumbuhnya pengaruh budaya luar di kalangan anak muda khususnya. Salah satunya adalah pengaruh budaya pop jepang seperti anime, manga, cosplay. Siapa yang tidak kenal group JKT 48?, Idol group terbesar di Asia Tenggara dengan fanbase mencapai lebih dari 2,5 juta penggemar yang merupakan grup saudari AKB48 pertama yang berada di luar Jepang. Coba tanyakan siapakah sahabat Doraemon, tokoh robot kucing yang lucu dan memiliki ‘kantong ajaib’. Atau tanyakan juga ke anak laki-laki yang anda temui apakah mereka mengenal Naruto, tokoh berkarakter unik dalam sebuah serial manga karya Masashi Kishimoto yang diadaptasi menjadi serial anime dan memiliki banyak sekali penggemar di sini.

Anakku Daffa dengan koleksi Mangnya

Menguatnya pengaruh pop budaya Jepang ini antara lain adalah juga berkat terselenggaranya event –event tahunan yang bertujuan meningkatkan pengertian tentang budaya Jepang seperti Jakarta Japan Matsuri (JJM) sejak tahun 2008 yang dipelopori oleh warga Jepang yang mencintai Indonesia, dan Festival Ennichisai sejak tahun 2010 yang digagas oleh pengusaha restoran di kawasan ‘Little Tokyo’ Blok M, Jakarta Selatan.

Dengan hadirnya kedua festival tersebut, masyarakat Jakarta dan sekitarnya dapat merasakan kemeriahan festival yang sarat akan budaya Jepang, mulai dari kulinernya seperti ramen, okonomiyaki, kakigori, takoyaki, ada booth-booth yang menjual baju-baju lucu, baik yang ala Jepang (yukata, happi, dll) maupun baju-baju gaul sesuai fashion kawula muda sekarang. Selain itu, ada juga omochitsuki (buat mochi), ada pementasan grup teater drama musikal, bon-odori, hanabi, taiko, dll.

Pada Festival Ennichisai ke-6 bulan Mei lalu, seluruh area dihiasi lampion Jepang (Choochin) dan tersedia 150 booth penjual makanan dan barang-barang. Pengunjung yang hadir mencapai 200.000 orang. Dengan tema “Always Smile!”, festival ini berhasil membawa keceriaan bagi para pengunjungnya. Selain dapat mencicipi aneka makanan Jepang, menikmati pertunjukan musik, mereka juga dapat berpartisipasi di banyak lomba yang menyediakan banyak hadiah menarik. Tema-tema festival yang dipilih panitia sejak penyelenggaraan pertamanya seperti “ Twin City Jakarta-Tokyo” (2010), “ Pray For Japan” (2011), “ Arigato Kokoronotomo” (2012) , “ Maju Bersama” (2013), dan “ Hiyaku - It's time to Jump! “ (2014) menginspirasi banyak pegunjung untuk mengetahui lebih banyak budaya Jepang, dan sebaliknya juga menginspirasi untuk lebih mengenal budaya sendiri. Dengan pengenalan budaya Jepang melalui festival ini, diharapkan dapat mempererat persahabatan antara orang Indonesia dan orang Jepang, seperti yang disampaikan oleh Ketua pelaksana Ennichisai, Mr. Takeya Daisei, “ Ini adalah acara luar biasa dimana berbagai macam orang berkumpul menjadi satu tanpa batasan usia maupun negara. Saya berharap acara ini bisa terus berlanjut sehingga hubungan Jepang Indonesia selalu terjalin dengan baik, salah satunya melalui pertukaran budaya.”

Photos: Provided by Naulitta Panggabean
Bagi anak muda khususnya, pertunjukan yang paling dinanti adalah hadirnya cosplayer-cosplayer dan panggung lomba Cosplay!. Kreativitas cosplayer dengan costum kebanggaannya mengundang pengunjung untuk foto bersama. Di Indonesia, cosplayer semakin banyak jumlahnya dan menyebar ke kota-kota besar di Indonesia. Bahkan sejak tahun 2012 sudah banyak cosplayer Indonesia yang ikut kontes pada kompetisi World Cosplay Summit dan pada tahun 2014 cosplayer Indonesia berhasil meraih juara 3 untuk kategori ‘Joysound’.

Festival Ennichisai dan Jakarta Japan Matsuri yang diselenggarakan di kota Jakarta, kemudian diikuti oleh festival-festival serupa di kota lain seperti “Sakura Matsuri” di Cikarang- Bekasi, “Festival Jepang Unsoed” – di Purwokerto, Kaizen no Matsuri di Solo- Jawa Tengah, “Misaki Matsuri Japanese School Festival” di kota Malang dan event atau kontes di sekolah-sekolah atau kampus-kampus di Indonesia lainnya.

Jadi, bila suatu saat anda berkunjung ke salah satu kota di Indonesia dan kebetulan menemukan festival-festival serupa di atas, hadirilah! Anda akan ikut merasakan antusias pengunjung Indonesia pada festival tersebut.

Photos: Provided by Naulitta Panggabean
Photos: Provided by Naulitta Panggabean