Seolah lelah dari penerbangan jarak panjang dan kurang tidur menghilang entah ke mana, saya menemui putri saya yang saat ini belajar di New York, kemudian kami segera menuju Central Park yang terletak dekat dari hotel. Sesuai namanya, taman ini terbentang luas di tengah daerah Manhattan, mungkin lebih cocok disebut alam luas. Di beberapa tempat, terlihat batuan dasar bermunculan di permukaan tanah. Juga ada yang bilang tempat ini dijadikan taman karena permukaan tanahnya yang keras tidak cocok untuk melakukan pembangunan. Mulai dari jogging dan course jalan santai, jalan di mana kereta kuda beroperasi, area bersantai luas yang ditumbuhi rerumputan, kebun binatang, akuarium, hinnga ice ring yang beroperasi pada musim dingin, berbagai fasilitas hiburan dapat ditemukan di tempat ini.

Di dekat Dakota Apartment, yang dulu merupakan kediaman John Lennon dan Yoko Ono, di area Strawberry Fields, dapat ditemukan monumen peringatan IMAGINE yang terkenal, di mana para fans biasa menaruh bunga dan melakukan penampilan, menjadikan tempat ini salah satu objek wisata di area ini. Di kota besar yang mewakili dunia ini, tidak hanya pencakar langit, keberadaan taman yang skalanya tidak kalah besar ini pun menjadi salah satu alasan kota ini memiliki nilai yang tinggi.

Pada malam hari pertama, saya mengunjungi live house yang terletak di Williamsburg, Brooklyn. Setelah penampilan pembukaan oleh Snoh Aalegra yang saat ini menetap di Los Angeles, artis R&B yang sedang populer, Daniel Caesar pun muncul. Ketika lagu populernya, "Get You" dimulai, seluruh venue diguncang dengan paduan suara yang besar. Sayangnya, menyatu dengan audience seperti yang terjadi di tempat ini belum menjadi hal yang bisa dinikmati di Jepang. Walaupun tidak selalu bisa menyanyi dan menari dengan groove yang bebas, perasaan saling berbagi tempat sangat kuat di sini. Dengan semangat dan memori masih tersisa, saya beranjak ke luar, dan aingin musim dingin yang tidak kenal ampun pun membuat saya kembali ke dunia nyata, dan saya pun segera beranjak ke stasiun bawah tanah.

Seperti yang saya sebut di awal perjalan ini, saya berfokus lebih ke musik dan seni, terutama yang ditemukan di kota dan jalanan. Saya berpikir, seperti yang diperlihatkan di Fukuoka Music Month, dengan melibatkan entertainment di jalanan dan taman, karakteristik unik Fukuoka pun semakin bisa dimanfaatkan, dan saya pun ingin melihat berbagai hal yang bisa dijadikan contoh.
Saya melihat pop art terkini di gallery yang ada di SOHO, dan melihat penampilan jalanan yang ada di dekat stasiun kereta bawah tanah, sambil terus berjalan. Di Washington Square, setiap hari kalian bisa berinteraksi dengan orang-orang yang memainkan musik. Public art dan musik yang diperlihatkan di jalanan pun memiliki kualitas yang cukup tinggi. Sekali lagi saya merasakan pentingnya konten seperti ini sebagai sosok yang membawa warna baru ke dalam landskap kota. Di Jepang, sekilas melihat, saya melihat hal yang tidak esensial menjadi sesuatu yang sulit diterima. Malah terkadang hal seperti ini dianggap menjadi pemicu masalah, yang akhirnya dibatasi dengan peraturan yang ada. Walaupun ini adalah opini pribadi, saya merasa lebih baik kalau bisa tetap menjaga keamanan sambil memberi ruang untuk pertumbuhan budaya ini, termasuk dengan sistem quality control. Seni dan musik juga merupakan hal yang bisa memperkaya pemikiran. Di London, ada berbagai "busker spots" di mana berbagai seniman jalanan bisa memperlihatkan kemampuannya, dan kualitas mereka pun terjamin karena harus melalui audisi terlebih dahulu.