ab: Apa yang membuat kamu memutuskan untuk fokus ke musik game?


Karena populer (lol)! Ketika musik game jadi populer, saya juga ikut mulai, dan semakin saya berkecimpung dalamnya, semakin saya merasa akan sangat baik juka semua orang bisa menikmatinya juga. Saya tidak pernah ingin melakukan hanya sekedar musik game. Daripada membedakan berdasarkan genre, saya lebih cenderung memilah ke musik yang saya rasa bagus dan kurang bagus, dan kalau saya rasa bagus, saya akan coba. Saya berumur 34 tahun, jadi mungkin ada banyak orang dari generasi saya yang belum pernah bermain video game (lol)! Ketika saya masih muda dulu adalah jaman keemasannya Super Nintendo (SUPER Famicom) dan game seperti "Super Mario" dan "Street Fighter," dan kami semua pernah memainkannya. Saya rasa ada pengaruh dari hal ini juga. Selain VGO, saya juga ada di dalam band lain dan mengerjakan musik untuk anime maupun film.

ab: Dalam konteks musik game, judul game apa yang saat ini kamu perhatikan?

"Final Fantasy XV." Saya juga terlibat dalam pengarangan dan aransemen musiknya. Rekamannya kami lakukan di Boston.

ab: "FINAL FANTASY XV Original Soundtrack" baru saja dirilis akhir-akhir ini! Apakah ada musik yang berkesan, atau yang meninggalkan kenangan yang kuat untuk kamu?

Saya rasa, semua musik yang melibatkan saya akan meninggalkan rasa yang istimewa, tapi bagi saya, yang paling berkesan adalah "Bros on the Road," dari judul "FFXV" yang kebetulan merupakan karangan saya. Saya mengisi posisi gitar; Louis dari VGO sebagai bassist, dan Shunsuke Uehara, pelajar berusia 19 tahun dari Berklee College of Music, yang berasal dari Okinawa pada posisi drum. Rekaman dan mixing ditangani oleh perusahaan rekaman kami, SoundtRec Boston, jadi hasilnya pun sangat cocok dengan tipe band musik saya.

Selain itu, yang berkesan bagi saya adalah "Hellfire," yang dikarang oleh teman saya, Yoshitaka Suzuki. Secara pribadi, saya merasa lagu ini luar biasa, dan saya rasa tidak berlebihan menganggap musik ini sebagai salah satu musik boss battle terbaik dalam sejarah "Final Fantasy." Lagu ini sangat fantastis, dan kalian bisa mengerti ketika mendengar musik ini.

ab: Sebagai komposer dan gitaris, sudah banyak hal yang kamu capai. Sebagai perfomer dan produser, apa yang jadi target kamu berikutnya?


Tentunya, dalam situasi seperti latihan, saya memberi arahan seperti apa yang dilakukan orang-orang lainnya. Tapi lebih dari itu, yang paling penting adalah bagaimana semua orang bisa enjoy, dan saya paling peduli tentang hal ini. Saya selalu bilang, dengan "semua orang bisa enjoy," berarti kita membuat fans, staff, performer, dan semua orang yang terlibat bisa merasa puas. Jadi, kalau tidak bisa, ya todak seru (lol)! Saya bilang kepada para performer, bahwa konser dan live show harus musical dan menghibur, ketika kita bisa menghadirkan keduanya, baru bisa dibilang "live performance." Saya selalu bilang, akan menjadi pengalaman yang jauh lebih menarik ketika kita bisa menghadirkan keduanya!

ab: Hingga saat ini, kamu sudah pernah tour ke mana saja? Terkait respon yang kamu dapat dan siapa yang menonton, apakah kamu merasa ada yang berbeda di antara berbagai tempat kamu pernah tampil?

Saya sendiri sudah pernah diundang ke berbagai tempat berbeda, tapi dengan VGO, saya sudah pernah tampil di China, Taiwan, Amerika, Meksiko, dan Jepang. Dengan audience di Amerika, di Amerika orang bisa melakukan apa yang mereka mau, jadi para penonton cenderung lepas (lol)! Meksiko memiliki semacam budaya party, jadi para fans pun tampak sangat bersemangat. Begitulah bagaimana konser kami biasanya berakhir. Kami baru saja tampil di Kumamoto dan Oita, di Kumamoto semua orang berdiri mulai dari lagu kedua, sebuah pemandangan yang luar biasa! Live performance merupakan sesuatu yang asik untuk semua orang. Pertunjukan kamu bukan hanya konser klasik, karena kami juga membawakan konser rock, jadi kami selalu bilang kepada semua orang untuk bergabung dan have fun, dan di Kumamoto, merekapun melakukan hal yang sama (lol)!

ab: Konser di Jepang sukses besar! Dengan semakin dekatnya penampilan di Fukuoka, kemeriahan dan ekspektasi pun sangat tinggi!

Saya pikir di Jepang akan butuh waktu sedikit lebih lama, tapi sepertinya saya salah, mereka berdiri dan sangat menikmati dari awal. Jadi saya rasa, di Fukuoka pun tidak akan jauh berbeda.

Ingrid Gerdes (Vocal)

ab: Dengan style musik "rockestra," kamu memadukan musik rock dan orkestra. Apakah ada kesulitan yang kamu alami ketika melakukan ini?

Lumayan susah ketika menulis musiknya. Tergantung bandnya, ada suara yang tidak cocok, dan ketika tidak pas, akan susah untuk menemukan balance nya. Saya rasa ini alasan kenapa engineer kami selalu bekerja keras (lol)!